Data, populasi & sampel
Pengertian
Data
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan
bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin
yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari
data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini
adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel
yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Dalam keilmuan (ilmiah),
fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat
diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain
yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi.
Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya
dinamakan klasifikasi.
Jenis-Jenis
Data
Jenis-jenis data dapat dibagi berdasarkan sifatnya, sumbernya, cara
memperolehnya, dan waktu pengumpulannya. Menurut sifatnya, jenis-jenis data yaitu:
a) Data Kualitatif: data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk
angka, misalnya: Kuesioner Pertanyaan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan
sebuah rumah sakit atau gaya kepemimpinan, dll.
b) Data Kuantitatif: data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka,
misalnya: harga saham, besarnya pendapatan, dll.
Jenis-jenis data menurut sumbernya, antara lain:
a) Data Internal: data intenal
adalah data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi
tersebut. Contohnya: suatu perusahaan, jumlah karyawannya, jumlah modalnya,
atau jumlah produksinya, dll.
b) Data Eksternal: data
eksternal adalah data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan
faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi. Misalnya:
daya beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.
Jenis-jenis data menurut cara memperolehnya, antara lain:
a) Data Primer (Primary Data): data primer
adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara
langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan
yang dapat berupa interview, observasi.
b) Data Sekunder (Secondary Data): data
sekunder adalah data yang diperoleh/ dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi
sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya sumber
tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.
Jenis-jenis data menurut waktu pengumpulannya, antara lain:
a) Data Cross Section, yaitu data
yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) untuk
menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut. Misalnya; data
penelitian yang menggunakan kuesioner.
b) Data Berkala (Time Series Data), yaitu data
yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan suatu
kejadian/kegiatan selama periode tersebut. Misalnya, perkembangan uang beredar,
harga 9 macam bahan pokok penduduk.
Teknik
Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik
atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara
sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara,
pengamatan, tes, dokoumentasi dan sebagainya.
Pengumpulan data dilakukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap pertanyaan penelitian. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
cara:
1. Angket (Kuesioner)
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada
responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Menurut
Masri Singarimbum, pada penelitian survai, penggunaan angket merupakan hal yang
paling pokok untuk pengumpulan data di lapangan. Hasil kuesioner inilah yang
akan diangkakan (kuantifikasi), disusun tabel-tabel dan dianalisa secara
statistik untuk menarik kesimpulan penelitian.
Kuesioner
merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan
pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan
bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud
yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat
beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada
responden dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu
luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga
jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta
pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam.
Tujuan pokok pembuatan kuesioner antara lain
a) untuk memperoleh informasi yang relevan
dengan masalah dan tujuan penelitian,
b) untuk memperoleh informasi dengan reliabel
dan validitas yang tinggi.
Hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun kuesioner,
pertanyaan-pertanyaan yang disusun harus sesuai dengan hipotesa dan tujuan
penelitian.
Jenis-jenis kuesioner
a)
Kuesioner tertutup
Setiap pertanyaan telah disertai
sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
b)
Kuesioner terbuka
Dimana tidak terdapat pilihan
jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.
c)
Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup
Dimana pertanyaan tertutup kemudian
disusul dengan pertanyaan terbuka.
d)
Kuesioner semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah
tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
2. Wawancara
Wawancara merupakan
proses komunikasi yang sangat menentukan dalam proses penelitian. Dengan
wawancara data yang diperoleh akan lebih mendalam, karena mampu menggali
pemikiran atau pendapat secara detail. Oleh karena itu dalam pelaksanaan
wawancara diperlukan ketrampilan dari seorang peneliti dalam berkomunikasi
dengan responden. Seorang peneliti harus memiliki ketrampilan dalam mewawancarai,
motivasi yang tinggi, dan rasa aman, artinya tidak ragu dan takut dalam
menyampaikan wawancara. Seorang peneliti juga harus bersikap netral, sehingga
responden tidak merasa ada tekanan psikis dalam memberikan jawaban kepada
peneliti.
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara,
yaitu:
a) Pedoman
wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis
besar yang akan ditanyakan. Dalam hal ini perlu adanya kreativitas pewawancara
sangat diperlukan, bahkan pedoman wawancara model ini sangat tergantung pada
pewawancara.
b) Pedoman
pewawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci
sehingga menyerupai chek-list. Pewawancara hanya tinggal memberi tanda v
(check).
3. Observasi
Obrservasi
merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap
dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam
berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila
penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
a) Participant
Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara
langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati
sebagai sumber data.
b)
Non participant Observation
Berlawanan dengan participant
Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut
secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
Agar observasi yang dilakukan oleh peneliti
memperoleh hasil yang maksimal, maka perlu dilengkapi format atau blangko
pengamatan sebagai instrumen. Dalam pelaksanaan observasi, peneliti bukan hanya
sekedar mencatat, tetapi juga harus mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan
penilaian ke dalam suatu skala bertingkat.
4. Dokumen
Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh
dari sumber manusia atau human resources, melalui observasi dan wawancara.
Sumber lain yang bukan dari manusia (non-human resources), diantaranya dokumen,
foto dan bahan statistik. Dokumen terdiri bisa berupa buku harian, notula
rapat, laporan berkala, jadwal kegiatan, peraturan pemerintah, anggaran dasar,
rapor siswa, surat-surat resmi dan lain sebagainya.
Pengertian
Populasi
Populasi adalah merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri dari obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Itulah definisi populasi dalam penelitian.
Populasi di sini maksudnya bukan hanya orang atau
makhluk hidup, akan tetapi juga benda-benda alam yang lainnya. Populasi juga
bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari,
akan tetapi meliputi semua karakteristik, sifat-sifat yang dimiliki oleh obyek
atau subyek tersebut. Bahkan satu orangpun bisa digunakan sebagai populasi,
karena satu orang tersebut memiliki berbagai karakteristik, misalnya seperti
gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain sebagainya.
Di bawah ini
beberapa pengertian populasi menurut para ahli:
a) Menurut,
Ismiyanto – populasi adalah keseluruhan subjek atau totalitas subjek penelitian
yang dapat berupa; orang, benda, / suatu hal yang di dalamnya dapat diperoleh
dan atau dapat memberikan informasi (data) penelitian.
b) Sedangkan
Arikunto – Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi.
c) Dan menurut
Sugiyono – Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek/subjek
yang mempunyai kuantitas & karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Pengertian
Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari
anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili
populasinya. Jika populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
seluruh yang ada di populasi, hal seperti ini dikarenakan adanya keterbatasan
dana atau biaya, tenaga dan waktu, maka oleh sebab itu peneliti dapat memakai
sampel yang diambil dari populasi. Sampel yang akan diambil dari populasi
tersebut harus betul-betul representatif atau dapat mewakili.
Teknik Sampling yaitu merupakan teknik pengambilan
sampel. Terdapat berbagai macam teknik sampling untuk menentukan sampel yang
akan dipakai dalam penelitian. Teknik sampling pada dasarnya bisa dikelompokkan
menjadi 2 (dua) maca yaitu probability sampling dan non-probability sampling.
berikut dibawah ini penjelasannya:
Probability sampling adalah suatu teknik sampling yang
memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, tekhnik ini terdiri atas:
a) Simple Random Sampling: Dikatakan
simple atau sederhana sebab pengambilan sampel anggota populasi dilakukan
secara acak, tanpa memperhatikan strata yang terdapat dalam populasi tersebut.
Cara ini dapat lakukan jika anggota populasi dianggap homogen.
b) Dispropotionate Stratified Random Sampling: Suatu teknik
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel, jika populasi berstrata tetapi
kurang proporsional.
c) Proportionate Stratified Random Sampling: Salah satu
teknik yang digunakan jika populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak
homogen serta berstrata secara proporsional.
d) Area Sampling (Cluster Sampling): Teknik
sampling daerah dipakai untuk menentukan sampel jika objek yang akan diteliti
atau sumber data sangat luas. Seperti misalnya penduduk dari suatu negara,
provinsi atau dari suatu kabupaten.
Non
probability sampling adalah teknik yang tidak memberikan peluang/kesempatan
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel,
teknik ini terdiri atas:
a) Sampling
Sistematis: Suatu teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan
dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
b)
Sampling
Kuota: Teknik untuk menentukan sampel yang berasal dari populasi yang memiliki
ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan. Seperti misalnya,
jumlah sampel pria sebanyak 50 orang maka sampel wanita juga sebanyak 50 orang.
c)
Sampling Aksidental: Sauatu
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dipakai sebagai sampel, jika dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok untuk dijadikan sebagai sumber data.
d) Purposive
Sampling: Suatu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu atau sleksi
khusus. Seperti misalnya misalnya, kamu meneliti kriminalitas di Kota atau
daerah tertentu, maka kamu mengambil informan yaitu Kapolresta kota atau daerah
tersebut, seorang pelaku kriminal dan seorang korban kriminal yang ada di kota
tersebut.
e) Sampling
Jenuh: Suatu teknik penentuan sampel jika semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini sering sekali dilakukan jika jumlah populasi relatif
kecil atau sedikit, yaitu kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang relatif kecil.
f) Sampling
Snowball: Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil atau sedikit, lalu
kemudian membesar. Atau sampel berdasarkan penelusuran dari sampel yang
sebelumnya. Seperti misalnya, penelitian mengenai kasus korupsi bahwa sumber
informan pertama mengarah kepada informan kedua lalu informan seterusnya.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar