NAMA : Dwi Cahyo Priyambodo
NPM : 12213670
KELAS : 3EA12
MATKUL : Perilaku Konsumen
1.
Jelaskan yang dimaksud dengan pembeli dan pembelian !
Jawab
: Pembeli diambil dari istilah asing (Inggris) yaitu consumer, secara harfiah
dalam kamus-kamus diartikan sebagai seseorang/sesuatu perusahaan yang membeli
barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu atau juga sesuatu/seseorang yang
mengunakan suatu persediaan atau sejumlah barang. Ada juga yang mengartikan setiap orang yang
menggunakan barang atau jasa. Sedangkan, Pembelian adalah suatu peristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh
dua belah pihak dengan tujuan menukarkan barang atau jasa dengan menggunakan
alat transaksi yang sah dan sama-sama memiliki kesepakatan dalam transaksinya,
dalam pembelian terkadang akan terjadi tawar menawar antara pembeli dan penjual
hingga mendapatkan kesepakatan harga.
2.
Sebutkan & jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelian !
Jawab
: Menurut
phillip Kotler (2003:202) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat
faktor, diantaranya sebagai berikut :
a) Faktor Budaya
Budaya, sub budaya, dan kelas sosial
sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan
perilaku paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan
seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga
penting lainnya.
b) Faktor
Sosial
Selain faktor budaya, perilaku
pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial diantarannya sebagai
berikut :
1) Kelompok
acuan
Kelompok
acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat diartikan sebagai kelompok yang
yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap
sikap atau perilaku seseorang tersebut. Kelompok ini biasanya disebut dengan
kelompok keanggotaan, yaitu sebuah kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara
langsung terhadap seseorang.
2) Keluarga
Dalam sebuah organisasi pembelian
konsumen, keluarga dibedakan menjadi dua bagian. Pertama keluarga yang dikenal
dengan istilah keluarg orientas. Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan
saudara kandung seseorang yang dapat memberikan orientasi agama, politik dan
ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Kedua, keluarga yang
terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang. Keluarga jenis
ini biasa dikenal dengan keluarga prokreasi.
3) Peran dan
status
Hal
selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang dapat mempengaruhi perilaku
pembelian seseorang adalah peran dan status mereka di dalam masyarakat. Semakin
tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi maka akan semakin tinggi pula
status mereka dalam organisasi tersebut dan secara langsung dapat berdampak
pada perilaku pembeliannya.
c) Pribadi
Keputusan pembelian juga dapat
dipengaruhi oleh karakterisitik pribadi diantaranya usia dan tahap siklus
hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan
konsep-diri pembeli.
1)
Usia dan siklus hidup keluarga
Orang membeli barang dan jasa yang
berbeda-beda sepanjang hidupnya yang dimana setiap kegiatan konsumsi ini
dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga.
2)
Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
seseorang dapat mempengaruhi pola konsumsinya. Selain itu, biasanya pemilihan
produk juga dilakukan berdasarkan oleh keadaan ekonomi seseorang seperti
besaran penghasilan yang dimiliki, jumlah tabungan, utang dan sikap terhadap
belanja atau menabung.
3)
Gaya hidup
Gaya hidup dapat diartikan sebagai
sebuah pola hidup seseorang yang terungkap dalam aktivitas, minat dan
opininya yang terbentuk melalui sebuah kelas sosial dan pekerjaan. Tetapi,
kelas sosial dan pekerjaan yang sama tidak menjamin munculnya sebuah gaya konsiten
dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya.
4)
Kepribadian
Setiap orang memiliki berbagai macam
karateristik kepribadian yang bebeda-beda yang dapat mempengaruhi aktivitas
kegiatan pembeliannya. Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia
yang berbeda yang menghasilkan sebuah tanggapan relatif digambarkan dengan
menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan
bersosialisasi, pertahanan diri dan kemapuan beradaptsi (Harold H kasarjian
1981:160). Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam
menganalisis pilihan merek konsumen. Hal ini disebakan karena beberapa kalangan
konsumen akan memilih merek yang cocok dengan kepribadiannya.
d) Psikologis
Terakhir, faktor yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah faktor psikologis.
Faktor ini dipengaruhi oleh empat faktor utama diantaranya sebagai berikut:
1)
Motivasi
Seseorang memiliki banyak kebutuhan
pada waktu-waktu tertentu. Beberapa dari kebutuhan tersebut ada yang muncul
dari tekanan biologis seperti lapar, haus, dan rasa ketidaknyamanan. Sedangkan
beberapa kebutuhan yang lainnya dapat bersifat psikogenesis yaitu
kebutuhan yang berasal dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan
pengakuan, penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok. Ketika seseorang
mengamati sebuah merek, ia akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan nyata yang
terlihat pada merek tersebut, melainkan juga melihat petunjuk lain yang samar
seperti wujud, ukuran, berat, bahan, warna dan nama merek tersebut yang memacu
arah pemikiran dan emosi tertentu.
2)
Persepsi
Persepsi dapat diartikan sebagai
sebuah proses yang digunkan individu untuk memilih, mengorganisasi, dan
menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan sebuah gambaran (Bernard
Barelson, dalam Kotler 2003:217). Persepsi tidak hanya bergantung pada
rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan
sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Setiap persepsi konsumen
terhadap sebuah produk atau merek yang sama dalam benak setiap konsumen
berbeda-beda karena adanya tiga proses persepsi yaitu:
·
Perhatian selektif
Perhatian selektif dapat diartikan
sebagai proses penyaringan atas berbagai informasi yang didapat oleh konsumen.
Dalam hal ini para pemasar harus bekerja keras dalam rangka menarik perhatian
konsumen dan memberikan sebuah rangsangan nama yang akan diperhatikan orang.
Hal ini disebabkan karena orang lebih cenderung memperhatikan rangsangan yang
berhubungan dengan kebutuhnnya saat ini
·
Distorsi Selektif
Distorsi selektif merupakan proses
pembentukan persepsi yang dimana pemasar tidak dapat berbuat banyak terhadap
distorsi tersebut. Hal ini karena distorsi selektif merupakan kecenderungan
orang untuk mengubah informasi menjadi bermakna pribadi dan menginterpretasikan
informasi yang didapat dengan cara yang akan mendukung pra konsepsi konsumen.
·
Ingatan Selektif
Orang akan banya melupakan banyak
hal yang merek pelajari namun cenderung akan senantiasa mengingat informasi
yang mendukung pandangan dan keyakinan mereka. Karena adanya ingatan selektif,
kita cenderung akan mengingat hal-hal baik yang yang disebutkan tentang produk
yang kita sukai dan melupakan hal-hal baik yang disbutkan tentang produk yang
bersaing.
3)
Pembelajaran
Pembelajaran meliputi perubahan
perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Banyak ahli pemasaran yang
yakin bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong,
rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan dan penguatan. Teori pembelajaran
mengajarkan kepada para pemasar bahwa mereka dapat membangung permintaan atas
suatu produk dengan mengaitkan pada pendorongnya yang kuat, menggunakan isyarat
yang memberikan motivasi dan memberikan penguatan positif karena pada dasarnya
konsumen akan melakukan generalisasi terhadap suatu merek.
4)
Keyakinan dan Sikap
Melalui betindak dan belajar, orang
mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi perilaku
pembelian konsumen . Keyakinan dapat diartikan sebgai gambaran pemikiran
seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan orang tentang produk atau merek
akan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Selain keyakinan, sikap merupakan
hal yang tidak kalah pentingnya. Sikap adalah evaluasi, perasaan emosi, dan
kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan
lama pada seseorang terhadap suatu objek atau gagasan tertentu.
3. Jelaskan perbedaan dari keinginan konsumen dengan
kebutuhan konsumen dalam membeli suatu produk !
Jawab :
Kebutuhan adalah sesuatu yang
diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan, sehingga bila
ada diantara kebutuhan tersebut yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa
tidak sejahtera atau kurang sejahtera. Dapat dikatakan bahwa kebutuhan adalah suatu
hal yang harus ada, karena tanpa itu hidup kita menjadi tidak sejahtera atau
setidaknya kurang sejahtera.
Sedangkan, Keinginan adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi sehingga manusia tersebut merasa lebih puas. Namun bila keinginan tidak terpenuhi maka sesungguhnya kesejahteraannya tidak berkurang.
Sedangkan, Keinginan adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi sehingga manusia tersebut merasa lebih puas. Namun bila keinginan tidak terpenuhi maka sesungguhnya kesejahteraannya tidak berkurang.
4. Studi kasus untuk proses perilaku
konsumen dalam membeli produk, apakah si konsumen membeli sesuai kebutuhan atau
hanya keinginan ?
Semakin
terus berkembangnya teknologi terutama dibidang komunikasi, kini smartphone
telah menggantikan posisi handphone dalam hal komunikasi karena smartphone memiliki
berbagai keunggulan yang tak dimiliki handphone. Dengan berbagai fitur seperti
sosial media dan berbagai layanan perpesanan. Ada berbagai faktor yang melatarbelakangi
seseorang membeli smartphone seperti: merk, harga, spesifikasi, model dan
sistem operasi yang digunakan. Sebagai contoh, saya membeli smartphone karena keinginan.
Keinginan itu antara lain adalah smartphone dari merk misal Asus, karena
spesifikasi yang diberikan membuat saya tertarik untuk membelinya. Lalu dari
segi spesifikasi cukup menjanjikan untuk smartphone kelas menengah, dari layar
yang sudah Full HD, sistem operasi Lollipop dan kamera dengan pixel yang
besar yaitu 13MP. Spesifikasi yang diusung oleh Asus yang membuat keinginan
saya menjadi bulat untuk membelinya. Apabila konsumen membeli berdasarkan
keinginan maka mereka akan berusaha untuk mendapatkan meskipun harganya terbilang
mahal.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar