PENALARAN INDUKTIF
·
Definisi
Penalaran Induktif
Penalaran merupakan
pemiikiran, logika, pemahaman. Penalaran adalah proses berpikir yang dapat
menghasilkan pengertian atau kesimpulan. Penalaran berlawanan dengan panca
indera karena, nalar didapat dengan cara berpikir sehingga dapat mengetahui
suatu kebenaran. Induktif merupakan
hal yang dari khusus ke umum. Sehingga dapat dikatakan berpikir induktif adalah
pola berpikir melalui hal-hal yang dari khusus lalu dihubungkan ke hal-hal yang
umum.
Penalaran Induktif adalah proses yang berpangkal dari peristiwa yang khusus
yang dihasilkan berdasarkan hasil pengamatan empirik dan menghasilkan suatu
kesimpulan atau pengetahuan yang bersifat umum. Contoh penalaran induktif:
a) Kucing berdaun telinga berkembang biak dengan
melahirkan.
b) Kelinci berdaun telinga berkembang biak dengan
melahirkan.
c) Panda berdaun telinga berkembang biak dengan
melahirkan.
d) Kesimpulan : semua hewan yang berdaun telinga berkembang
biak dengan melahirkan.
·
Jenis
Penalaran Induktif
1. Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak
dari fenomena individual menuju kesimpulan umum. Terdapat dua macam
generalisasi antara lain;
a) Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana
seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Contoh: sensus
penduduk.
b) Generalisasi tidak sempurna adalah generalisasi dimana
kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki dan diterapkan juga
untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi yang tidak sempurna
juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Contoh: hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana
pantaloon.
2. Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar
bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan
salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari
kata yang telah ada. Analogi dilakukan karena antara sesuatu yang diabandingkan
dengan pembandingnya memiliki kesamaan fungsi atau peran. Melalui analogi,
seseorang dapat menerangkan sesuatu yang abstrak atau rumit secara konkrit dan
lebih mudah dicerna. Analogi yang dimaksud adalah anlogi induktif atau analogi
logis. Terdapat dua jenis analogi,
antara lain;
a) Analogi Induktif, yaitu analogi yang disusun
berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan
bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua.
Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk membuat
suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti
terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan.
Contoh
analogi induktif : Tim Uber Indonesia mampu masuk babak final karena berlatih
setiap hari. Maka tim Thomas Indonesia akan masuk babak final jika berlatih
setiap hari.
b) Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan
atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu
yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi
dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita
ketahui atau kita percayai.
Contoh analogi deklaratif : Untuk
penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara
dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang
benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati.
3. Hubungan Kausal
Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang
saling berhubungan. Hubungan kausal (kausalitas) merupakan perinsip
sebab-akibat yang sudah pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap
kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan
eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya,
merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia
yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun. Terdapat tiga
jenis hubungan kausal antara lain;
a) Sebab - Akibat.
Contoh: Penebangan liar di hutan mengakibatkan tanah
longsor.
b) Akibat - Sebab.
Contoh: Valerie juara kelas disebabkan dia rajin
belajar dengan baik.
c) Akibat - Akibat.
Contoh: Toni melihat kecelakaan di jalan raya, sehingga
Toni beranggapan adanya korban kecelakaan.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar