“WAJAH PERKOPERASIAN INDONESIA SAAT
INI”
Sebagaimana
yang kita ketahui menteri koperasi dan UKM yang masih menjabat saat ini ialah
Syarief Hasan yang telah bertugas sejak 21 Oktober 2009 yang mana beliau
tergabung dalam susunan menteri kabinet Indonesia bersatu jilid 2.
Bila ditanya bagaimanakah
wajah/kondisi perkoperasiaan Indonesia saat ini? Jawabannya adalah kondisi yang
terus mengalami peningkatan setiap tahunnya semakin banyak koperasi tumbuh
bahkan hampir di seluruh Indonesia. Walaupun demikian, memang masih banyak
kekurangan yang harus terus dibenahi agar nantinya koperasi yang ada di
Indonesia dapat membantu lebih banyak dalam pertumbuhan ekonomi dan pengurangan
dari pengangguran serta dapat menjadi koperasi yang Go Internasional. Dari segi
kuantitas memang jumlah koperasi dan UMKM sangat banyak namun melihat dari segi
kualitas masih sedikit dari koperasi yang ada memiliki kualitas untuk bertahan
lama.
Saat hari jadi koperasi yang ke-67
beberapa bulan yang lalu Syarief Hasan selaku menteri koperasi dan UKM, beliau manyatakan bahwa koperasi
dalam negeri sudah bisa dan mampu untuk bersaing dengan koperasi berskala
internasional. Adapun alasan dari pernyataannya ini adalah dikarenakan koperasi
Indonesia mampu memberikan kontribusi positif bagi perekonomian. Namun dalam
usaha untuk terus memajukan dan meningkatkan koperasi agar dapat terus bersaing
dan produktif, tak kalanya memnemui kendala yang ada baik dari intern maupun
ekstern. Seperti kinerja Export kita tidak membaik
walau nilai tukar Rupiah menurut berbagai analis pasar sudah pada titik yang
rendah untuk bisa mendongkrak Export dan bersaing dengan produk produk negara
lain yang mata uangnya menguat atau tidak se-lemah Indonesia. Ini disebabkan
besarnya kebutuhan bahan baku yang di import serta kebutuhan energi khususnya
BBM untuk menopang produksi, disisi lain negara negara tujuan export utama
seperti US, Eropa dan Jepang juga sedang mengalami persoalan ekonomi. Sementara
kebutuhan konsumsi dalam negeri juga sangat tinggi akan produk import dan
konsumsi energi meningkat terutama BBM, akibat peningkatan jumlah kendaraan
yang berimplikasi dengan makin besarnya Import BBM yang harus dilakukan. Dengan
kondisi ekonomi dunia yang menurun dan penuh ketidak pastian, Bank Indonesia
sebagai penguasa Otoritas Moneter menaikan BI Rate hingga November 2013 pada
titik tertinggi 7,5% dengan alasan untuk mengendalikan inflasi yang bergerak
liar di tahun 2013, yang tentu akan memukul sektor real dalam pertumbuhannya
dan semakin sulit mendapatkan modal kerja yang murah yang akan berimplikasi
secara langsung ke harga produk akhir yang dilepas ke pasar. Ditambah tahun
2014 yang merupakan tahun politik dengan adanya Pemilu dan Pilpres sudah bisa
dibayangkan betapa rentannya kondisi ekonomi tahun ini.
Pada
tahun 2013 tercatat jumlah koperasi di Indonesia berjumlah 200.808 unit dan
UMKM dengan 56,5 juta unit, dan 98,9 persen adalah usaha mikro. Dengan jumlah
debitur dari UMKM dan koperasi sebeanyak 10,04 juta debitur. Kementerian
koperasi dan UKM menyambut baik akan adanya fakta tersebut, mereka berencana
akan terus melakukan penambahan koperasi dan UMKM untuk seluruh Indonesia.
Selain itu juga akan memberikan fasilitas pendanaan, pendampingan dan
menjembatani pemasaran produk dari UMKM baik di dalam maupun luar negeri. Beliau
mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai universitas, Dewan
Koperasi Indonesia (Dekopin) dan berbagai organisasi kemasyarakatan guna
memperkenalkan koperasi dan UMKM kepada masyarakat yang masih awam ataupun
bingung bagaimana peraturan hukum untuk mendirikan koperasi. Untuk itu
diperlukan kerja sama dari berbagai pihak karena jangkauannya cukup luas agar
ada kesadaran masyarakat akan pentingnya koperasi.
Peningkatan
kualitas koperasi Indonesia telah diapresiasi oleh pihak internasional yaitu
melalui International Cooperative Alliance (ICA). Pada 2013
Koperasi Warga Semen Gresik diakui ICA sebagai koperasi dengan rangking 233
dunia dari 300 koperasi berskala internasional. “Kami menerima informasi dari
ICA minggu lalu bahwa Koperasi Warga Semen Gresik saat ini pada posisi 233 naik
lagi menjadi rangking 205 dunia” ujar Syarief Hasan. Pada tahun 2014 menyusul
lagi beberapa koperasi Indonesia yang masuk kedalam jajaran koperasi berskala
internasional. Saat ini, ICA tengah dalam proses penilaian. Dengan demikian,
koperasi Indonesia siap memasuki persaingan global khususnya Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) yang diberlakukan pada Desember tahun 2015 mendatang. Syarief
mengatakan, memasuki tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) tahun 2009-2014, pertumbuhan koperasi Indonesia terus
meningkat. Pada 2009 jumlah koperasi sebanyak 170.411 unit, namun hingga
semester I-2014 meningkat 19,29 persen menjadi 206.288 unit. Jumlah anggota
koperasi pada 2009 sebanyak 29,24 juta orang, hingga semester I-2014 meningkat
20,51 persen menjadi 35,23 juta orang. Volume usaha meningkat dari Rp82,09 juta
pada 2009 menjadi Rp125,59 juta di semester I-2014. “Peningkatan kuantitas dan
kualitas koperasi sangat memberikan dampak positif terhadap penyerapan tenaga
kerja, penurunan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan anggota koperasi dan
masyarakat,” ujarnya. Tema Peringatan Hari Koperasi tahun 2014 “Koperasi
Indonesia Menuju Ekonomi Global” dimaksudkan agar koperasi Indonesia
meningkatkan kinerjanya guna menghadapi persaingan global. Kendati demikian,
Syarief mengakui, masih banyak koperasi yang tidak aktif. Koperasi tersebut
perlu terus dibina, dilakukan revitalisasi, dan pengawasan. Awalnya, koperasi
yang menyalahgunakan fungsi dan tujuan koperasi diantisipasi melalui Undang
Undang Nomor 17/ 2012 yang mengharuskan dibuat lembaga Pengawas Koperasi.
“Namun UU tersebut dibatalkan oleh Mahkamah Konstistusi dan saat ini sedang
kami persiapkan Rancangan Undang-Undang Koperasi yang baru,”
Jumlah
manajer koperasi pada semester I-2014 sebanyak 42.983 dan jumlah karyawan koperasi Indonesia semester I-2014 sebanyak 420.158
orang. Namun jumlah tersebut masih bersifat sementara karena dari data yang
saya peroleh dari website kementerian koperasi baru semester I tahun 2014. Dari kemajuan dan perkembangan diatas
terdapat pula dari segi yang cukup membuat sangat disayangkan yaitu dari total
206.288 koperasi yang ada hanya 144.839 koperasi yang aktif dan sisanya 61.449
tidak aktif. Oleh karena itu, Sayrief sendiri ingin terus meningkatkan jumlah
koperasi di Indonesia dengan harapan dapat menyerap tenaga kerja dan membantu
pereonomian suatu daerah tertentu agar tidak terjadi kesenjangan jarak atau gap
di tiap daerah.
Sebagai
masyarakat kita pun sudah seharusnya bertindak dan tidak hanya berdiam tanpa
peka pada lingkungan sekitar. Membantu dan terjun langsung dalam usaha koperasi
maupun UMKM agar mereka yang belum memiliki pekerjaan dapat segera memiliki
penghasilan. Namun sebelumnya diperlukan edukasi dan pelatihan kepada mereka
agar usaha yang ingin dibuat berumur panjang dan bisa bersaing di perdagangan
bebas tahun depan karena semakin ketatnya persaingan bukan tidak mungkin jika
anggotanya lemah maka usaha terebut hanya akan berumur pendek.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar