TULISAN KEWARGANEGARAAN 2015

KETAHANAN NASIONAL DAN KETAHANAN NASIONAL DIBIDANG ENERGI


Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.
Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis, sumber daya alam dan jumlah serta kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh antar negara besar. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup dan eksitensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya.

A.           POKOK-POKOK PIKIRAN

1.        Manusia Berbudaya

Manusia dikatakan mahluk sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal, dan ketrampilan, senantiasa berjuang mempertahankan eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya, berupaya memenuhi baik materil maupun spiritual. Oleh karena itu manusia berbudaya akan selalu mengadakan hubungan-hubungan dengan: Agama, Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Seni/Budaya, IPTEK, dan Hankam.

2.        Tujuan Nasional Falsafah Bangsa dan Idiologi Negara

Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena sesuatu organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap menghadapi

B.            PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
            Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang berintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan ancaman hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Untuk menjamin identitas, integritas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.
            Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wasantara.
            Kesejahteraan adalah kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata rohani dan jasmani.
            Keamanan adalah kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

C.       HAKEKAT KETAHANAN NASIONAL DAN KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

1)        Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia : Keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup dan tujuan negara.
2)        Hakekat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia : Pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.

D.      ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

1)        Kesejahteraan dan keamanan
2)        Komprehensif Integral (Menyeluruh Terpadu)
3)        Mawas kedalam dan keluar
4)        Kekeluargaan

E.       SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

1)        Mandiri : Percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian. Kemandirian merupakan prasyarat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan
2)        Dinamis : Berubah tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategis.
3)        Wibawa : Pembinaan ketahanan nasional yang berhasil akan meningkatkan kemampuan bangsa dan menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain.
4)        Konsultasi dan Kerjasama : Sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

F.        PENGARUH ASPEK KETAHANAN NASIONAL PADA KEHIDUPAN BERNEGARA

            Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau karena sangan komplek.
            Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:
1.        Aspek alamiah (Statis)
a)         Geografi
b)         Kependudukan
c)         Sumber kekayaan alam

2.        Aspek sosial (Dinamis)
a)         Ideologi
b)         Politik
c)         Ekonomi
d)        Sosial budaya
e)         Ketahanan keamanan



Di bidang energi, Indonesia yang dulunya pendiri dan anggota negara-negara pengekspor minyak (OPEC), kini mengimpor minyak dalam jumlah dan harga yang juga terus meningkat. Apalagi kalau terjadi gejolak di negara produsen seperti situasi saat ini di Timur Tengah dan Afrika Utara.
 
Kerapuhan di bidang ketahanan energi juga bisa kita lihat dengan lemahnya manajemen energi mulai dari eksplorasi, eksploitasi, produksi sampai distribusi. Indonesia memiliki banyak hasil energi , yang bisa dimanfaatkan untuk ketahanan Nasional/cadagan seperti :
·         Minyak Bumi.
·         Gas.
·         Batubara.

Hingga energi panas bumi yang yang masih terus melakukan riset,Saat ini banyak riset yang telah dilakukan KEMENG RISTEK ,yang dilakukan untuk menghemat dan mengurangi ketergantungan energi. KEMENG RISTEK saat ini telah membuat kebijakan dengan mengembangkan energi alternative, pencapaiannya dan ”road map” rinci dari masing-masing teknologi nya. Kebijakan tersebut diantaranya difokuskan untuk mengurangi penggunaan BBM secara bertahap dengan energi baru dan terbarukan. Beberapa target yang dicanangkan sampai tahun 2025 (tercantum dalam Perpres no 5 tahun 2006) dengan meningkatkan kandungan energi baru dan terbarukan dalam bauran energi nasional, diantaranya target pencapaian Penggunaan Biofuel minimal 5%, Panas Bumi minimal 5%, serta penggunaan energi dari sumber terbarukan lainnya (seperti tenaga angin, marine energy, tenaga surya, Mikro hidro, fuel Cell, dan tenaga Nuklir) sebesar minimum 7% dari total bauran energi nasional.

Kemeneg Ristek melalui 7 LPND dibawah koordinasinya telah sejak lama mengkaji dan menerapkan beberapa jenis sumber energi alternatif dan terbarukan seperti Biodiesel, bioethanol, sejumlah pembangkit listrik tenaga surya untuk kelistrikan baik dipedesan maupun diperkotaan. Begitu juga dengan PLTN. Pengembangan teknologi alternatif lainnya pun telah dilakukan seperti teknologi pencairan batubara, coal upgrading , briket/bio-briket batubara, disain PLTU batubara skala kecil, dan lain-lain.

Program-program penelitian, pengembangan dan rekayasa diarahkan untuk membuat proto-type dengan memanfaatkan rekayasa dan teknologi dalam negeri yang nantinya dapat dipakai oleh industri dalam negeri untuk memproduksi peralatan didalam negeri seperti; Pembuatan pilot plant biofuel (biodiesel, bioethanol dan biooil), mobil listrik, mobil hibrida dll. Pembangkit listrik yang menggunakan sumber energi terbarukan (surya, angin, mini/mikro hidro, samudra, nuklir, geothermal), PLTU skala kecil.beserta target pencapainya.

Dalam rancangan kebijakan energi nasional, juga dibahas mengenai penambahan rencana bauran energi, bila dalam Perpres nomor 5 tahun 2006 capaiannya hingga 2025 maka dalam kebijakan energi nasional yang akan dimatangkan tersebut capainnya hingga 2050.

Selain dihadiri oleh para anggota Dewan Ekonomi, juga hadir sejumlah mantan menteri ESDM antara lain Subroto, Ginanjar Kartasasmita, Purnomo Yusgiantoro dan Kuntoro Mangkusubroto.


Komentar